2 Kabupaten Bungo

Kabupaten Bungo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo pada tanggal 12 Oktober 1999. Luas wilayahnya 4.659 km² (9,80% dari luas Provinsi Jambi) dengan populasi 303.135 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010).
Kabupaten ini beribukota di Muara Bungo. Sebelumnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Bungo Tebo. Kabupaten ini terdiri dari 17 kecamatan. Kabupaten ini memiliki kekayaan alam yang melimpah diantaranya sektor perkebunan yang ditopang oleh karet dan kelapa sawit dan sektor pertambangan ditopang oleh batubara. Selain itu Kabupaten Bungo juga kaya akan emas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bungo

Sejarah
Kabupaten Bungo sebagai salah satu daerah Kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi, semula merupakan bagian dari Kabupaten Merangin, sebagai salah satu kabupaten dari keresidenan Jambi yang tergabung dalam Provinsi Sumatera Tengah berdasarkan Undang-Undang nomor 10 tahun 1948. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, Kabupaten Merangin yang semula Ibukotanya berkedudukan di Bangko di pindahkan ke Muara Bungo. Pada tahun 1958 rakyat Kabupaten Merangin melalui DPRD peralihan dan DPRDGR bertempat di Muara Bungo dan Bangko mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar: Kewedanaan Muara Bungo dan Tebo menjadi Kabupaten Muara Bungo Tebo dengan Ibukota Muara Bungo. Kewedanaan Sarolangun dan Bangko menjadi kabupaten Bangko dengan Ibukotanya Bangko. Sebagai perwujudan dari tuntutan rakyat tersebut, maka keluarlah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang pembentukan Daerah Kabupaten Sarolangun Bangko berkedudukan di Bangko dan kabupaten Muara Bungo Tebo berkedudukan di Muara bungo Yang mengubah Undang Undang Nomor 12 tahun 1956.

Seiring dengan pelantikan M.Saidi sebagai Bupati diadakan penurunan papan nama Kantor Bupati Merangin dan di ganti dengan papan nama Kantor Bupati Muara Bungo Tebo, maka sejak tanggal 19 Oktober 1965 dinyatakan sebagai, Hari Jadi kabupaten Muara Bungo Tebo. Untuk memudahkan sebutannya dengan keputusan DPRGR kabupaten daerah Tingkat II Muara Bungo Tebo, ditetapkan dengan sebutan Kabupaten Bungo Tebo. Seiring dengan berjalannya waktu melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.

Maskot
Fauna Identitas
Pelanduk napu ditetapkan sebagai fauna identitas Kabupaten Bungo. Pelanduk napu, atau lebih populer dengan sebutan napuatau napuh (Tragulus napu) adalah sejenis mamalia kecil yang tergolong ungulata berteracak genap. Termasuk ke dalam suku Tragulidae, hewan ini berkerabat dekat dengan pelanduk jawa dan pelanduk kancil. Napuh atau napo adalah nama umumnya di Sumatera, sedangkan di Kalimantan disebut dengan nama pelanduk napuh, pelanduk nampuh, pelanduk bangkat, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Greater mouse-deer.

Potensi Wisata di Kabupaten Bungo
Wisata Alam
Kabupaten Bungo kaya akan obyek obyek wisata yang dapat dikembangkan dimasa mendatang. Obyek obyek wisata yang ada di Kabupaten Bungo antara lain :

Air Terjun Tegan Kiri
Terdapat di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan berjarak kurang lebih 31 km dari Ibukota Kabupaten

Gua Alam
Terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, dan di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Pelepat, berjarak kurang lebih 31 km dan kurang lebih 40 km dari Ibukota Kabupaten

Sumber Air Panas
Terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 41 km dari ibukota Kabupaten

Wisata Alam
Berupa Dam Semagi di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 40 km dari ibu kota Kabupaten Bungo

Air Terjun Punjung Empat
Penamaan Air Terjun ini karena airnya berasal dari bukit Punjung dengan puncak tinggi bertingkat, terletak di Rantau Keloyang Kecamatan Pelepat.

Bunga Bangkai
Bunga bangkai ini umumnya mempunyai tinggi 1-3 m dari permukaan tanah. pada waktu mengembang menyebarkan aroma amis bau bangkai

Gua Alam
Terletak di Dusun Lubuk Mayan kurang lebih 20 km dari muara Bungo dan juga goa alam ini terdapat di Dusun Apung Mudik yang tidak jauh dari Dusun Lubuk Mayan Kecamatan Rantau Pandan.

Sungai
Kabupaten Bungo dilewati oleh sungai besar antara lain Batang Bungo, Batang Tebo, Sungai Mengkuang, Sungai baru Pelepat, Sungai Kuamang dan Sungai Batang Jujuhan yang berpotensi sebagai wisata dan trasportasi namun hingga 2013 belum ada upaya untuk diberdayakan dengan lebih baik.

Geografi
Secara geografis Geografi Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Provinsi Jambi. Dengan batas-batas sebagai berikut: dengan batas wilayah sebagai berikut:
Utara Provinsi Sumatera Barat
Selatan Kabupaten Merangin
Barat Kabupaten Tebo
Timur Kabupaten Kerinci dan Provinsi Sumatera Barat

Sarana dan Prasarana
Air Bersih
Upaya penyediaan air bersih merupakan hal yang serius yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Bungo melalui PDAM terus meningkatkan upaya pemenuhan air bersih secara bertahap. Jumlah pelanggan PDAM Bungo pada tahun 2005 adalah sebanyak 4.105 dengan Kapasitas Produksi Air sebesar 1.491.264 M³ dan jumlah air terjual sebanyak 897.454 M³.[9]

Telepon
Pada Tahun 2001 jumlah Saluran Telepon Terpasang (STT) di Kabupaten Bungo berjumlah 2.301 sambungan, dan hingga Tahun 2005 menjadi 3.338 sambungan, atau mengalami peningkatan sebesar 45 % atau rata-rata sebesar 9 % per tahun, ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bungo terutama Muara Bungo termasuk daerah dengan aksesesibilitas tinggi.

Listrik
Kinerja penyediaan listrik dan tingkat elektrifikasi di Jambi umumnya dan di Kabupaten Bungo tidak lepas dari kinerja dan pengelolaan Interkoneksi antarsumatera. Sebagaimana diketahui bahwa dengan telah terwujudnya Sumatera yang terkoneksi maka daerah yang kekurangan listrik akan dapat dipasok oleh wilayah yang kelebihan listrik. Untuk Jambi misalnya telah di dapat empat tempat yang dapat digunakan sebagai sarana Sumatera Interkoneksi yaitu Bungo, Bangko, Aurduri dan Payo Sillincah. Dengan adanya fasilitas ini maka sesungguhnya pasokan listrik akan dijamin oleh daerah pembangkit yaitu Sumatera Bagian Selatan dan Sumatera Bagian Utara yang masing-masing berpusat di Palembang dan Medan. Khusus untuk Bungo daya terpakai belum mencapai 40 persen, artinya bahwa permasalahan pasokan listrik dengan adanya Sumatera Interkoneksi dapat dipasok

Perhubungan Udara
Pembangunan perhubungan udara ditujukan untuk menyediakan prasarana bandar udara sebagai prasarana penerbangan guna menunjang aktivitas suatu wilayah, hal ini perlu ditata secara terpadu untuk mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Hal ini diatur dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. UU No. 15 Tahun 1992 tentang penerbangan, dan yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2001 tentang kebandarudaraan serta Keputusan Menteri Perhubungan KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, serta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 83 Tahun 1998 tentang Pedoman Proses Perencanaan dilingkungan Departemen Perhubungan. Terkait dengan letak geografis Kabupaten Bungo yang sangat strategis dan sejumlah potensi serta sumber daya alam yang belum dikembangkan secara optimal. Maka dirasa perlu untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan aksesibilitas Kabupaten Bungo dengan daerah-daerah lain. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bungo berencana untuk membangun Bandar Udara. Setelah melalui study pemilihan lokasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek teknis, aspek operasional penerbangan, aspek lingkungan dan aspek ekonomi finansial, ditetapkanlah lokasi Bandara di Desa Sungai Buluh Kecamatan Muara Bungo dan telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 52 Tahun 2005 tanggal 19 September 2005 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Pembangunan Bandar Udara ini direncanakan akan selesai pada Tahun 2009. Sampai saat ini dana yang telah disalurkan sebesar Rp. 1,050 M yang dipergunakan untuk pembebasan tanah, tanam tumbuh seluas 25,5 Ha dan pemukiman sebanyak 17 unit.

Jalan dan Jembatan
Panjang jalan di Kabupaten Bungo adalah sepanjang 957,67 Km yang terdiri dari : jalan aspal 328,84 Km, jalan kerikil 199,01 Km dan jalan tanah 307,37 Km.

Perumahan dan Pemukiman
Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan manusia, oleh karena itu dibidang perumahan dan pemukiman perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Pasar
Pasar dalam arti lokasi pertemuan antara pembeli dan penjual memegang peranan penting dalam pengembangan satu wilayah. Ketersediaan pasar khususnya di tingkat kecamatan menjadi penting, karena akan mendukung terjadinya proses pertukaran dan sekaligus mendukung penyediaan informasi bagi masyarakat. Di Kabupaten Bungo terdapat banyak pasar, umumnya di setiap kecamatan dan desa mempunyai pasar sendiri, hanya saja sifatnya yang berbeda. Ada pasar yang ramainya pada hari-hari tertentu saja, seperti hari Senin di Candi, hari Kamis di Tanah Tumbuh, dan hari Sabtu di Lubuk Landai. Ada juga pasar yang ramainya pada sore hari seperti di Sungai Ipuh Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. Ada juga pasar yang buka dari sore hingga malam hari seperti di Tanjung Agung. Dan tentu saja yang menjadi pusat ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo ada di Pasar Muara Bungo.

Pendidikan
Aspek pendidikan merupakan aspek utama dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, yang dimulai dari pendidikan prasekolah sampai ke Perguruan Tinggi. Untuk menggambarkan kondisi pendidikan penduduk di Kabupaten Bungo, dapat dilihat dari angka melek huruh, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar. Angka melek huruf Tahun 2002 sebesar 94,6 % dan meningkat menjadi 95,6 % Tahun 2004. Bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jambi, maka pada Tahun 2002 menempati rangking 5 dan Tahun 2004 rangking 6. Rata-rata lama sekolah Tahun 2002 adalah 6,9 tahun dan meningkat menjadi 7,4 tahun pada Tahun 2004.

Sosial Budaya
Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Bungo menurut data BPS tahun 2008 dari Kantor Statistik sebagian tidak tamat SD 28,36 % tamat SD 34,08 % tamat sekolah lanjutan SMP 18,24 % dan SMA 16,08 % dan 1,6 % yang berpendidikan Akademi atau DIII keatas.

Agama
Data BPS Provinsi Jambi Tahun 2008. Sebagian besar penduduk beragama Islam yaitu 259.535 (98,6%) dan selebihnya beragama Kristen Protestan (1.842) , Katolik (1.000), Hindu (121) dan Budha (658).

Suku
Suku Melayu adalah penduduk asli Kabupaten Bungo, mereka menetap di sepanjang aliran sungai yang ada di Kabupaten Bungo seperti di sepanjang aliran Batang Tebo, Batang Bungo, Batang Jujuhan dan Batang Pelepat. Selain itu di Kabupaten Bungo juga terdapat suku-suku pendatang seperti dari Minang, Jawa, Batak, Tionghoa, Arab, India, dll.

Demografi
Kabupaten Bungo memiliki luas wilayah sekitar 4.659 km². Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º 27’ sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º 55’ Lintang Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci di sebelah Barat. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87,70% di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo. Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 – 8 persen (92,28%). Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26,7° C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200 mm per bulan
Secara administratif, Kabupaten Bungo yang berpenduduk 303.135 jiwa (hasil sensus tahun 2010), yang tersebar di 17 kecamatan yang meliputi 12 kelurahan dan 141 desa. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Pasar Muara Bungo, Rimbo Tengah, Bungo Dani, Bathin III, Tanah Tumbuh, Rantau Pandan, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Limbur Lubuk Mengkuang, Pelepat Ilir, Muko-Muko Bathin VII, Pelepat, Bathin II Babeko, Tanah Sepenggal Lintas, Jujuhan Ilir, Bathin III Ulu dan Bathin II Pelayang. Dari hasil Sensus Penduduk 2010, Kecamatan Pelepat Ilir, Pelepat, dan Rimo Tengah merupakan 3 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 43.908 jiwa, 27.559 jiwa, dan 23.715 jiwa. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah kecamatan Bathin III Ulu dengan jumlah penduduk 7.798 jiwa. sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 maka Penyebutan Kepala Desa menjadi Rio, Desa menjadi Dusun dan Dusun menjadi Kampung dan pelantikan seorang kepala desa selain sebagai kepala pemerintahan di desa sekaligus dibarengi dengan pelantikan selaku pemangku adat oleh Ketua Lembaga Adat Kecamatan

Bandar Udara Muara Bungo
--------------------
Kesehatan
Terdapat 4 Rumah Sakit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bungo :
RSUD H Hanafie
RS Bungo Medika
RS Bersaudara
RS Central Medika
Selain itu terdapat pula 18 Puskesmas dan 61 Puskesmas pembantu yang tersebar di wilayah Kabupaten Bungo.

Komunikasi dan Media Massa
Televisi Lokal :
Bungo TV

Radio di Kabupaten Bungo :
Radio BASS FM Bungo 104.5 mhz (pm6fgg)
Radio Siaran Pemerintah Daerah Gema Bungo FM (RSPD GB FM)
Radio Jaya FM
Radio Irmanada FM
Radio Prima Jaya Kuamang. RPJ FM 101.2 (radio swasta Nasional Indonesia )
PANDAWA radio(94,5fm)
 www.pandawa-radio.com

Koran lokal yang beredar di Kabupaten Bungo :
Bungo Pos
Radar Bute

Media sosial :
@infoBUNGO

Jembatan Tanjung Menanti Kota Muara Bungo
------------
Perbankan
Untuk mendukung sektor perekonomian, terdapat 15 Bank yang beroperasi di Kabupaten Bungo, yaitu:

Bank Negara Indonesia (BNI'46)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank BRI Syariah
Bank Mandiri
Bank Syariah Mandiri
Bank Jambi
Bank Danamon
Panin Bank
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Bank Central Asia (BCA)
Bank Muamalat Indonesia
Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Sinarmas
Bank Pundi
Bank Internasional Indonesia (BII)

Pasar dan Pusat Perbelanjaan
Terdapat beberapa pasar tradisional dan satu supermarket di wilayah Kabupaten Bungo, yaitu:
Pasar Bungur (Pasar Atas)
Pasar Bawah
Pasar Tradisional Modern (PTM)
Pasar Kuamang Kuning
Hypermart Permata Bungo Plaza
Plaza Serunai
Pasar Lubuk Landai

Salah satu sudut Ibukota Kabupaten Bungo
--------------
Pendidikan
Kabupaten Bungo telah memiliki satu buah Universitas yang bernama Universitas Muara Bungo. Terletak di dua lokasi, yaitu di Jalan Diponegoro dan Jalan Lintas Sumater Km 6 Sungai Binjai. Terdapat 11 Program Studi di Universitas Muara Bungo, diantaranya adalah Teknik Elektro, Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Ilmu Pemerintahan, dan Sastra Inggris.
Selain itu di Kabupaten Bungo terdapat pula beberapa Sekolah Tinggi dan juga Akademi, yaitu:

Universitas Muara Bungo
AKPER Setih Setio
AKBID Amanah
STIA Setih Setio
STAI YASNI
STIT YAPIMA
STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie, Muara Bungo
----------------
Transportasi
Darat
Untuk jalur darat terdapat beberapa travel yang melayani rute Muara Bungo ke kota-kota seperti:

Jambi
Padang
Kerinci
dan tujuan-tujuan lain
Sedangkan untuk menggunakan bus dapat ditempuh dengan menggunakan jasa bus di Terminal Type A Kota Lintas di Jalan Lintas Sumatera, SKB Muara Bungo.

Udara
Untuk jalur udara Kabupaten Bungo telah memiliki sebuah Bandar Udara yaitu Bandar Udara Muara Bungo yang diresmikan pada 9 Juni 2012. Bandar Udara ini berlokasi di Desa Sungai Buluh, Rimbo Tengah. Maskapai yang beroperasi adalah Susi Air dan Aviastar Mandiri .

Maskapai Tujuan
Aviastar Mandiri Jakarta
Susi Air Jambi
Susi Air Bengkulu

Pemekaran Daerah
Kota Muara Bungo
Pemekaran Kabupaten Bungo menjadi Kota Bungo masih menjadi pro dan kontra dalam masyarakat, Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Pasar Muara Bungo
Bungo Dani
Rimbo Tengah
Bathin III
Bathin II Babeko
( wikipedia )